PAMEKASAN, faamnews.com – Oknum kiyai muda inisial IH yang merupakan putra Dai kondang di Kecamatan Pakong harus menanggung aib akibat kelakuan bejat putranya.
IH melakukan hubungan terlarang dengan Bunga (Nama samaran) yang saat itu sedang menempuh pendidikan SI di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan.
Tidak ada yang menyangka IH akan melakukan tindakan Terlarang tersebut, mengingat IH merupakan Putra kyai sekaligus penceramah yang sangat terkenal berasal dari desa Bicorong Kecamatan Pakong.
Pada saat terbongkarnya kehamilan Bunga, IH sempat membuat geger masyarakat pakong karena dikabarkan menghilang. Padahal saat itu IH sengaja menghilang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan menikahi bunga.
Untuk menutupi Aib kedua keluarga terutama keluaga IH, ahirnya dilakukan akad nikah dirumah paman bunga, tepatnya pada hari sabtu (Malam ahad) tanggal 12 April 2025.
Keluarga bunga yang merupakan masyarakat petani sempat tidak percaya dengan niat IH yang akan menikahi bunga. mengingat IH adalah putra seorang ulama terkenal di kecamatan pakong.
Meski tidak percaya dengan ketulusan IH, pihak keluarga bunga merelakan bunga untuk dibawa kerumah IH yang juga merupakan lembaga pondok pesantren.
Perbedaan kasta antara IH dan Bunga menjadikan keluarga bunga sulit untuk berkomunikasi dengan bunga. bahkan bunga yang pada saat itu hampir lulus di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) harus kandas ditengah jalan.
Meski jarang melakukan komunikasi, pihak keluarga bunga masih tetap berprasangka baik terhadap keluarga IH. hingga pada akhirnya, kebobrokan IH dan keluarganya terbongkar saat Bunga melahirkan bayi yang dikandungnya.
Bunga yang pada saat itu baru dua hari melahirkan di RS Moh Nor Pamekasan diantarkan pulang oleh IH kerumah bunga.
hingga pada akhirnya bayi yang dilahirkan bunga meninggal pada usia 8 hari di RS Moh Nor Pamekasan. Bunga yang pada saat itu ada dirumahnya hanya pasrah dan dengan berat hati datang sendiri kerumah IH untuk melihat terahir kali anaknya tersebut.
Namun belum selesai 7 hari dari meninggalnya anaknya bunga, Bunga kembali diantarkan pulang oleh IH kerumahnya tanpa ada sepatah kata yang disampaikan.
Kesedihan bunga terus berlanjut hingga hampir satu bulan karena tidak ada kabar dan kepastian dari IH. Hingga akhirnya IH menceraikan bunga dengan cara yang sangat tidak manusiawi.
kebobrokan Lora muda tersebut disampaikan junaidi yang merupakan paman dari bunga, Apa yang dilakukan IH terhadap bunga seolah memperlihatkan karakter IH yang merupakan putra mahkota dari seorang ulama kondang.
“Kalau dia itu merasa putra seorang ulama yang seharusnya dihormati, tidak seharusnya dia memperlakukan orang kecil seperti keluarga saya seperti itu,” Kata Junaidi, Sabtu (19/07/25).
Junaidi menambahkan bahwa lebih baik IH dan keluarganya tidak usah tinggal di Kecamatan Pakong, karena apa yang dilakukan IH terhadap keluarganya telah mencoreng nama baik masyarakat Pakong.
“Memang seperti itu kalau orang yang merasa alim memperlakukan orang kecil, Tidak bisa menjaga perasaan, yang penting dia tetap dihormati,” Imbuhnya.