PAMEKASAN, FAAMNEWS.COM – Sosok pemimpin yang lahir dari desa kembali menorehkan jejak pengabdian. H. Sukriyanto, Wakil Bupati Pamekasan, resmi diamanahkan menjadi Wakil Ketua XI DPD Partai Demokrat Jawa Timur dengan tugas khusus mengurus wilayah Madura.
Amanah ini diberikan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Bagi masyarakat Pamekasan, H. Sukriyanto bukanlah figur asing. Ia dikenal sebagai pemimpin yang tumbuh dari bawah, berawal dari pengabdiannya sebagai Kepala Desa Blaban selama dua periode.
Pengalaman panjangnya memimpin desa menjadikan dirinya sosok yang matang dalam memahami kebutuhan masyarakat. Dengan latar belakang itu, ia dipercaya mendampingi Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman sebagai Wakil Bupati, dan kini menambah tanggung jawab baru di kancah politik Jawa Timur.
“Alhamdulillah, saya menerima amanah baru dari Ketum AHY untuk menjadi pengurus DPD Partai Demokrat Jatim wilayah Madura. Ini bukan hanya sebuah jabatan, tapi juga panggilan pengabdian untuk masyarakat,” ungkap H. Sukriyanto.
Sebagai pemimpin, H. Sukriyanto dikenal tidak berjarak dengan warganya. Ia selalu membuka diri untuk mendengar aspirasi, menerima kritik, dan menjadikannya bahan pertimbangan dalam setiap keputusan maupun kebijakan. Baginya, masyarakat adalah raja yang harus dilayani dengan sepenuh hati.
“Saya siap bekerjasama maksimal untuk mengawal aspirasi masyarakat melalui Partai Demokrat. Saya akan membantu Ketum AHY dan Mas Emil Dardak dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat Jawa Timur, khususnya di Pulau Madura. Kami tetap satu komando untuk kepentingan rakyat,” tegasnya.
Sosok yang loyal dan penuh dedikasi ini menegaskan bahwa setiap amanah adalah bentuk kepercayaan sekaligus tanggung jawab. Dengan pengalaman panjang memimpin desa hingga daerah, ia ingin memastikan bahwa suara masyarakat Madura didengar dan diperjuangkan melalui Partai Demokrat.
Dengan gaya kepemimpinan yang sederhana, dekat dengan rakyat, dan penuh pengabdian, H. Sukriyanto diharapkan mampu memperkuat peran Partai Demokrat di Madura sekaligus menjadi jembatan yang menghubungkan aspirasi masyarakat dengan arah kebijakan partai.
