SURABAYA, faamnews.com – Menyikapi perampasan kendaraan disertai kekerasan yang dilakukan oleh oknum Debt Colector di Surabaya terhadap Dua Warga Pamekasan Madura disikapi serius oleh Wakabid Hukum dan HAM KNPI Jawa Timur Nur Faisal, M.H.
Menurutnya persoalan yang menimpa dua Warga Pamekasan yang berprofesi sebagai Wartawan itu merupakan tindak pidana yang tidak bisa dibiarkan
Jika persoalan tersebut dibiarkan tanpa tindakan tegas dari Aparat Penegak Hukum maka akan menuai gejolak yang akan melebar luas
“Apalagi yang dianiaya oleh oknum DC itu bukan orang biasa, nah jika kemudian ini didiamkan jelas akan menimbulkan reaksi dari berbagai pihak nanti, jelas itu.” Paparnya.
Pihaknya meminta kepada Pihak Aparat Penegak Hukum yakni Polrestabes Surabaya yang menangani persoalan tersebut untuk segera mungkin mengambil langkah-langkah kongkrit dan tegas agar kepercayaan Masyarakat terhadap Korp Bhayangkara itu tetap terjaga dengan baik
“Ya kan persoalan ini dilaporkan oleh korban ke Polrestabes Surabaya, maka Sesegera mungkin ambil tindakan jangan sampai nunggu ada Reaksi dari Masyarakat baru bertindak, lebih cepat lebih baik,” pintanya.
Seperti diketahui bahwa Warga Pamekasan berinisial KK dan AK telah menjadi korban tindakan kekerasan dari Preman yang mengaku sebagai Debt Colector, yang mana keduanya dianiaya dan kendaraan yang ditumpangi KK dan AK dirampas pada Jum’at (10/11/23).
Akibatnya, KK mengalami luka gores dibagian Leher sebelah kiri dan AK mengalami luka di bagian lengan kanan. Akhirnya kedua Korban melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Surabaya dengan tanda bukti lapor LP Nomor : TBL/B/1216/XI/2023/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR. Tanggal 11 November 2023.
Untuk diketahui, bahwa pelaku yang berjumlah enam orang itu mengendarai mobil Xenia putih dengan Nopol W 1054 YH yang diantara mereka diketahui bernama Abdul Hamid, Sinol dan Dayat.
