Manokwari.- faamnews.com – Peristiwa penembakan Pengacara yang bernama Yan Warinussy oleh orang tak dikenal (OTK) di Manokwari Papua Barat menuai banyak sorotan dari sejumlah tokoh. Diketahui korban mengalami luka di bagian dada dan kini sedang di rawat di Rumah sakit.
Peristiwa penembakan tersebut terjadi di simpang Sanggeng, depan sebuah kantor bank, Rabu (17/7) sekitar pukul 15.39 WIT, korban ditembak setelah keluar dari bank.
Insiden itu membuat korban dilarikan ke rumah sakit .Polresta Manokwari sedang menyelidiki kasus tersebut dan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit
“Yan Warinussy berprofesi sebagai advokat yang cukup terkenal di Kabupaten Manokwari, sekarang keadaan korban berada di rumah sakit Provinsi Pepua dalam penanganan.
Menanggapi hal itu, Pendeta GPdI Alfa Omega Kota Sorong Alexander Maniani, Kamis (18/7) mengatakan, kejadian tersebut telah melukai kehormatan orang Papua.
“Ini sanga bertolak belakang dengan Papua yang selama ini dikenal dengan tanah yang damai,” kata Alexander.
Dia menyebut bahwa Manokwari adalah kota tempat pendaratan injil yesus Kristus yang telah mengubah peradaban kegelapan manusia Papua menjadi Terang sehingga Tanggal 5 februari 1855 manusia Papua hidup dalam terang Kristus sebagaimana yang tertulis dalam Alkitab (Efesus 5:5) .
“Jadi jangan lagi ciptakan atau bawa lagi kejahatan diatas tanah Papua. Karena itu perbuatan kegelapan yang sudah tidak boleh lagi terjadi karena orang Papua sudah hidup dalam terang Kristus,” ungkapnya.
Sebagai hamba Tuhan, dirinya mengimbau kepada pihak keamanan dan pihak pihak terkait untuk dapat mengusut tuntas kasus penembakan ini sesuai hukum yang berlaku.
“Tangkap dan adili. Apa motif nya? Supaya ada keadilan bagi keluarga korban dan semua masyarakat Papua. Sehingga tanah Papua tetap menjadi tanah damai bagi semua orang,” imbuhnya.
Doa kami. Tuhan Yesus akan menolong proses pemulihan bapak warinusi untuk kembali mengabdi bagi Tuhan Yesus dan bagi masyarakat dan negara. Sedangkan bagi seluruh masyarakat Manokwari dan seluruh orang Papua untuk tetap selalu dalam lindungan Tuhan dan menikmati berkat di atas tanah kita. (ark)
Editor : Amatus Rahakbauw