PASURUAN, faamnews.com- Program Ketahanan Pangan Desa Rebono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan yang dialokasikan dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2022 jadi perguncingan masyarakat sekitar serta menuai sorotan beberapa pihak.
Desas Desus informasi yang berkembang di masyarakat bahwasanya ketahanan pangan berupa pembelian sapi yang dianggarkan sebesar 190 juta tersebut diduga lenyap tak bertuan tanpa diketahui dimana keberadaannya.
Selain diduga “di raibkan” oleh Kades Hamzah, informasi yang dihimpun oleh awak media bahwasanya program yang diperuntukkan untuk kesejahteraan masyarakatnya tersebut diduga kuat “di sunat” serta di “mark up” oleh sang Kades untuk meraup pundi-pundi rupiah dari program itu sendiri.
Terungkapnya modus licik untuk meraup keuntungan pribadi tersebut diketahui dari salah satu warga yang menyampaikan bahwa sapi yang dibeli dari Dana Desa tersebut telah raib entah kemana setelah dirinya menerima beberapa ekor sapi beberapa waktu lalu karena diambil lagi oleh sang Kades.
“Awalnya dulu saya menerima 6-8 ekor yang ditaruh dikandang kalau tidak salah, selang beberapa bulan sapi-sapi itu diambil lagi oleh Kades dengan alasan sakit,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
“Kecil-kecil sapi yang saya terima (pedet), estimasi harganya ya kisaran 5-7 juta per-ekor kalau lihat jenis sapi sama besarnya,” lanjutnya.
Sementara itu, Kades Rebono Hamzah saat dikonfirmasi awak media dikantor Desa pada Hari Selasa (18/07/23) membantah tudingan miring yang dialamatkan kepadanya tersebut.
Hamzah menyampaikan bahwasanya sapi-sapi itu sudah di serah terimakan kepada ketua Kelompok Masyarakat bernama Hasyim yang beralamat di Dusun Asem Jajar, dan dirinya mengaku tak ikut campur.
“Saya serahkan ke kelompok masyarakat yang ada di Desa Rebono. Setelah itu, saya tak pernah tak cawe cawe mas,” papar Kades Hamzah.
“Harga per-sapi yang dibeli bendahara Desa waktu itu, tergantung besar kecilnya. Kalau sapi anakan (Pedet) harganya 10 juta per-ekor. Sedangkan sapi besar per-ekor 20 jutaan. Bila dirinci, 15 ekor sapi totalnya 150 juta, dan 2 ekor sapi 40 juta rupiah.”
“Total sapi yang di serahkan waktu itu 17 ekor, dari 17 ekor sapi yang diserahkan itu kini tinggal 14 ekor. Kalau yang 3 ekor mati karena penyakit PMK dan sudah diketahui pihak Kecamatan Wonorejo,” pungkas Kades Hamzah. (por)