Menu
Mengungkap Fakta, Mengawal Aspirasi

Memperingati Hari Pangan Sedunia Ke 44thn Dan Memperingati Hari Jadi Kabupaten Tulungagung, Ke 819

Total views : 106
  • Bagikan

Tulungagung-, FaamNews.com

gerakan pangan murah dan prodak unggulan sekalian memperingati hari pangan sedunia ke-44 tahun dan hari jadi Kabupaten Tulungagung ke kabupaten ke-819 tahu, Kamis (10/10/24) dihalaman kantor ketahanan pangan kecamatan Sumbergempol.

Penguatan pakan lokal untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok strategis sekaligus mengendalikan situasi pangan dalam meningkatkan ketergantungan yang mandiri pangan bagi masyarakat serta memperkenalkan prodak unggul lokal.

“Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tulungagung, Agus Siswantoro mengatakan, prodak unggulan dan gerakan pangan murah dilaksanakan di halaman kantor ketahanan pangan kecamatan Sumbergempol untuk peningkatan jangkauan daya beli masyarakat, ujarnya.

Peserta produsen pangan mulai dari poktan, gapoktan, asosiasi pelaku usaha pangan dan pelaku usaha pangan lainnya diantaranya dari Kecamatan balai penyuluhan pertanian, dinas terkait bidang pertanian, peternakan dan perikanan, bidang pangan, pelaku usaha mesin pertanian, lembaga pendidikan yang bergerak dibidang pertanian pangan.

“,Sedangkan prodak komuditas yang ditawarkan diantranya, beras, bawang merah, bawang putih, telor,cabe rawit,cabe merah,daging ayam, daging sapi, gula pasir, minyak goreng di berbagai kota unggulan lainnya, dan proyek dasar hukum alat mesin pertanian serta pengemasan pangan dan lain.

Dalam sambutan Pj.Bupati Tulungagung, Drs Heru Suseno, menyampaikan terimakasih kepada kepala dinas ketahanan pangan yang telah melaksanakan acara gerakan pangan murah, ini sebuah kegiatan yang positip upaya menjaga stabilisasi pangan kususnya bahan pokok yang setiap bulan harus dipantau kusus situasi bahan pangan pokok contohnya, beras, jagung, cabe dan lain sebagainya.

kita harus memperhatikannya supaya harga tidak terlalu naik tinggi dan tidak turun, kalau harga terlalu naik tinggi pasti masyarakat akan bertanya, kalau harga turun petani yang rugi, ini adalah kewajiban kita menjaga supaya tidak turun drastis kemudian juga tidak naik.

Kalau di inplasi kita menjaga bahwa inplasi jangan dibawah 1,5 persen dan diatas 2,52 persen selain itu dia berterimakasih di akhir bulan September kemarin BPS Tulungagung merilis resmi bahwa, inplasi Kabupaten Tulungagung dibanding bulan Agustus lebih buruk, kalau bulan Agustus 2,28 persen, maka pada September 1,81 persen posisinya dibawah inplasi nasional di jawa timur.(iw)

banner 325x300
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.