PAMEKASAN, faamnews.com – Di tengah slogan Pamekasan Hebat ternyata masih saja menyisakan fakta yang sangat memilukan, seperti kerusakan jalan yang terjadi di Jalan Lintas Kabupaten tepatnya di perbatasan tiga Desa meliputi Desa Rek Kerrek Laok, Desa Banyupelle menuju Desa Banyubulu dan Lenteng Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Jumat, (24/2/2023).
Keseriusan Bupati Pamekasan dalam membangun infrastruktur pantas dipertanyakan, pasalnya kerusakan Sejumlah jalan di Kabupaten Pamekasan tidak berbanding lurus dengan capaian penghargaan yang diraih Bupati yang akrab disapa Mas Tamam itu.
Tidak hanya Bupati, Keberadaan Wakil Rakyat asal Dapil II juga jauh panggang dari api, bukan tanpa alasan, kerusakan Jalan yang menjadi objek vital ke sejumlah Fasilitas umum itu sudah diabaikan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, maka wajar jika Masyarakat mempertanyakan dimana wakil rakyat yang seharusnya mejadi garda depan dalam memeperhatikan kepentingan masyarakat.
Melihat kondisi tersebut, ketua Forum Aspirasi Elemen Mahasiswa (FAEM) Dayat Bangla mengaku kecewa lantaran Bupati seolah tutup Mata atas rusaknya jalan tersebut
Aktivis brewok itu menerangkan bahwa tak jarang pengguna jalan mengalami kecelakaan saat melintas di jalan tersebut lantaran kubangan lubang yang menganga sudah terlalu parah dan banyak batu yang keluar dari badan jalan, ketika turun hujan maka jalanan tergenang air sehingga menjadi licin dan becek.
“Dan itu sudah lebih 10 tahun mas, kasihan masyarakat, apalagi jalan ini menjadi pwnghubung dua desa”. Ujar aktivis berbadan tegap itu. Jumat, (24/2/2023).
Kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan dan Anggota Legislatif asal Dapil II ia mengaku kecewa lantaran kerusakan jalan tersebut sudah berselang lama
“Gak ada gunanya ada Dewan mas, gak ada gunanya juga Bupati dapat penghargaan jika mereka tidak peduli terhadap rusaknya jalan, Ingat, ini jalan lintas kabupatem loh, yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemkab, jadi pemkab jangan tutup mata,” Tukasnya.