Menu
Mengungkap Fakta, Mengawal Aspirasi

Lantik 79 Kepala Sekolah, Pj Bupati Tegaskan Tidak Ada Sekolah Favorit

Total views : 418
  • Bagikan

BANGKALANfaamnews.com – SEBANYAK 79 Kepala Sekolah di lingkungan Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Bangkalan resmi dilantik dan diambil sumpahnya oleh Penjabat (Pj) Bupati Bangkalan Dr. Arief M. Edie, M.Si, di Pendopo Agung Bangkalan, Senin (27/5/2024).

Kepala Sekolah yang dilantik tersebut terdiri dari Kepala PAUD sebanyak 2 orang, Kepala Sekolah Dasar (SD) sebanyak 75 orang dan Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 2 orang.

Dalam sambutannya, Pj Bupati mengatakan dari total kepala sekolah yang dilantik saat ini, masih menyisakan 70 kepala sekolah yang belum dilantik.

“Kita sudah ajukan ke BKN, namun kita masih menunggu karena prosesnya masih berlangsung. Proses pelantikan semuanya harus melalui sistem BKN, yang dimulai dari pengajuan dan disetujui oleh BKN. Jadi tidak bisa asal pindah,” jelasnya.

Pj Bupati berpesan tugas kepala sekolah tidak hanya mangatur manajemen sekolah saja, namun juga bertindak sebagai guru dan tenaga pendidik yang menjamin kualitas proses mengajar dan belajar dengan baik serta meningkatkan kualitas SDM pada anak didiknya.

Tidak hanya itu, pada kesempatan tersebut Pj Bupati juga menekankan beberapa hal terkait pendidikan di Bangkalan. Diantaranya adalah terkait sekolah favorit. Menurutnya, tidak ada sekolah favorit, semua sekolah dan guru memiliki tugas dan fungsi yang sama yakni memberikan dan membangun kualitas dan mutu pendidikan yang baik. Pelabelan sekolah menjadi sekolah favorit justru menyebabkan tidak meratanya penyerapan murid dan penyebaran guru.

“Banyak sekolah-sekolah yang kekurangan murid dan guru karena bertumpuk di kota dengan adanya sekolah-sekolah yang diklaim sebagai sekolah favorit. Saya tidak ingin ada hal seperti ini. Jika ada sekolah-sekolah yang dinyatakan sebagai sekolah favorit akan saya pindah guru-gurunya ke sekolah yang katanya tidak favorit,” tegas Pj Bupati.

Demikian juga dengan sekolah-sekolah yang jumlah muridnya sudah overload jangan terus dipaksakan menerima murid. Harus ada pemerataan dalam penyebaran murid sehingga tidak menyebabkan beberapa sekolah kekurangan murid.

“Jumlah siswa yang overload menjadikan proses belajar mengajar jadi tidak efektif. Karena itu perlu adanya pemerataan. Disini pentingnya peran Korwil dan Pengawas,” tuturnya.

Jurnalis : Tommy kabiro

banner 325x300
Penulis: Tommy/red
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.