Papua Barat,Faamnews.com-Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere menyerahkan bantuan bibit hutan dan peralatan pendukung kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan ke tiga Kelompok Tani Hutan (KTH).
Penyerahan dilakukan usai peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-41 Tahun, Senin (18/3/2024) di Halaman Kantor Gubernur Papua Barat.
Penyerahan bibit khusus untuk penghijauan lingkungan di luar kawasan hutan negara ditujukan ke KTH Arfai Bon dari Kampung Persiapan Mawes, Distrik Manokwari Selatan yang diketuai Marinus Mansim.
Selanjutnya ada KTH Duwas dari Kampung Persiapan Arigau Unbey di Distrik Warmare yang diketuai Enos Mandacan.
Sedangkan untuk rehabilitasi mangrove di luar kawasan hutan, Ali Baham Temongmere menyerahkannya ke KTH Raimuti Kampung Arfai I Distrik Manokwari Selatan yang diketuai Herytiera Sylvestri Mansim.
Juga diserahkan ke KTH Ekam dari Kampung Tomu, Kabupaten Teluk Bintuni yang diketuai Muhammad Kaitam.
Pembagian bibit tanaman kehutanan juga telah dilakukan kepada masyarakat di sejumlah kabupaten.
250 bibit masohi, 20 bibit trembesi, 20 bibit puring, 20 bibit tanjung, 30 bibit mangga dan 10 bibir rambutan yang dibagikan ke Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Fakfak.
Di Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Kabupaten Manokwari Selatan, dibagikan 105 bibit tanaman kehutanan 65 bibir tanaman hias dan 25 bibit MPTS.
Pembagian bibit juga dilakukan ke CDK Teluk Bintuni dengan 450 tanaman kehutanan, 350 bibit tanaman MPTS dan 200 bibit tanaman hias.
Terakhir di CDK Pegunungan Arfak, dibagikan 500 bibit tanaman kehutanan dan 250 tanaman MPTS.
Sebelumnya, sejumlah kegiatan juga digelar jelang Hari Bakti Rimbawan.
Diantaranya penanaman tanaman MPTS di sekitar kediaman Wakil Gubernur Papua Barat di Kampung Susweni, Penanaman serempak di Kampung Mawes, pembersihan lingkungan di kelurahan Pasir Putih dari pantai hingga TPU.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere memimpin upacara Hari Bakti Rimbawan ke-41 Tahun di halaman Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (18/3/2024).
Ali Baham Temongmere dalam sambutannya mengajak untuk menyepakati rimbawan adalah orang-orang yang berada di rimba bukan hanya mereka yang bekerja di sektor kehutanan.
“Dalam arti luas, semua orang yang menggantungkan hidupnya pada hutan. Karena hutan menghasilkan oksigen sampai sandang pangan,” katanya.
Peringatan Hari Bakti Rimbawan juga bukan peringatan Hari Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup maupun ASN-nya tetapi seluruh elemen bangsa yang bergantung hidupnya dengan rimba.
Manusia dan alam, kata Ali Baham, tidak bisa dipisahkan.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 Papua Barat dalam tahap penyelesaian.
Ia berjanji menyusun secara benar RPJPD itu agar turunannya sampai ke masyarakat adat serta Otonomi Khusus (Otsus) mendapat manfaat dari hutan yang lestari.
Regulasi Papua Barat pun mengatur tentang tutupan hutan sebesar 70 persen. Sedangkan laut sebanyak 50 persen.
“Itu artinya Papua Barat penyumbang karbon, pangan untuk Papua Barat sendiri, untuk Indonesia dan dunia,” klaimnya.
Evaluasi, monitoring dan pengawasan hutan dan laut Papua Barat perlu dilakukan dengan mekanisme intensif yang sesuai perkembangan teknologi.
Ali Baham menyebut negara-negara seperti Norwegia sangat peduli dengan daerah yang menjaga hutannya