PASURUAN, faamnews.com- Aksi nyentrik dan elegan dilakukan beberapa aktivitas dan NGO yang di pimpin Direktur PUSAKA Lujeng Sudarto dalam mengkritik dan protes calon PJ Bupati Pasuruan yang diajukan.
Usulan satu nama calon PJ Bupati Pasuruan yang akan mengisi kursi kepemimpinan Kabupaten Pasuruan menuai kritikan tajam dan pedas baik warga maupun aktivis karena disinyalir adanya unsur transaksional tertentu untuk kepentingan perorangan ataupun golongan.
Demi Kabupaten Pasuruan yang maslahat sesuai motto yang selama ini jadi image, PUSAKA gelar aksi demonstrasi dengan elegan serta nyentrik yakni teatrikal monolog sambil sawer sejumlah uang yang dimasukkan dalam amplop putih didepan gedung DPRD Kabupaten Pasuruan pada Hari Senin (7/8/2023).
Dalam teatrikal yang diperagakan Lujeng Sudarto tersebut menggambarkan seorang pemimpin yang duduk di kursi singgasananya didepan beberapa orang/pejabat dengan memberikan sejumlah uang dalam amplop.
Dalam aksinya tersebut seorang pemimpin kemudian menemui empat ekor bebek yang dimasukkan dalam kurungan, keempat bebek dan sangkarnya diberi warna merah, hijau, kuning, biru yang melambangkan warna dari partai.
“Ada indikasi satu nama calon PJ Bupati yang diajukan saat ini ada unsur kepentingan yang cukup tinggi oleh beberapa pihak yang punya kepentingan di Kabupaten Pasuruan,” papar Lujeng.
“Dari 50 orang anggota dewan dan tujuh fraksi kenapa mengusulkan satu orang nama, ini merupakan salah satu bentuk transaksional. Keempat warna ini menyimbolkan empat warna simbol dari partai, yang selalu ngikut, atau membebek,” imbuh Lujeng.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan disela-sela giat aksi menyampaikan bahwa nama tersebut merupakan usulan dari ketujuh fraksi.
“Sampai saat ini masih ada satu nama yakni Nurkholis ASN dari lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hari ini nama usulan Penjabat Bupati Pasuruan akan kami kirimkan kepada Kemendagri,” ujar Sudiono Fauzan.
Mas Dion panggilan akrab Sudiono Fauzan juga mengatakan tak hanya ketujuh fraksi yang mengusulkan nama, namun keempat unsur pimpinan di DPRD Kabupaten Pasuruan juga berhak menyodorkan nama Penjabat Bupati Pasuruan. Namun sampai tanggal 7 Agustus ketujuh fraksi dan keempat unsur pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan tak mengajukan dua nama lainnya.
“Saya pribadi mewakili anggota DPRD sekaligus masyarakat Kabupaten Pasuruan berharap jikalau saudara Nurkholis benar-benar ditunjuk, saya berharap beliau bisa menjadi birokrat sejati murni dan tidak menjadi politisi. Dan menjadi kepala yang benar-benar melayani masyarakat Kabupaten Pasuruan,” pungkas Sudiono Fauzan. (por)