PASURUAN, faamnews.com- Dugaan adanya korupsi dari program ketahan pangan budidaya/penggemukan sapi Desa Rebono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan yang dilakukan oleh Kades Rebono Hamzah perlahan mulai terkuak.
Hal itu terungkap setelah Kades Rebono Hamzah “ngoceh” bahwasanya terkait ketahanan pangan sapi yang dianggarkan dari Dana Desa (DD) sebesar 190 juta pada tahun anggaran 2022 di Desa yang dia pimpin tersebut sudah diketahui oleh pihak Kecamatan Wonorejo.
Kades Hamzah pada awak media menyampaikan bahwa pihak Kecamatan Wonorejo melalui tim verifikasi telah mengetahui dan menyetujuinya.
“Saya sudah mengantar tim verifikasi dari Kecamatan Wonorejo, mereka sudah mengetahui dan sidak ke beberapa kandang sapi ketahanan pangan itu,” ujarnya.
Akan tetapi hal tersebut berbanding terbalik saat awak media konfirmasi siapa saja warga yang menerima sapi itu dan ketua kelompoknya untuk dilakukan kroscek kebenarannya, Kades Hamzah berdalih tidak mengetahuinya dan enggan memberikan data otentik bahwasanya sapi-sapi tersebut masih ada.
“Ketua kelompoknya Hasyim, untuk warga yang menerima sapi itu saya tidak tau. Tanya saja sama ketua kelompoknya,” papar Hamzah.
Perlu diketahui bahwasanya Desa Rebono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan pada tahun 2022 melaksanakan program ketahanan pangan budidaya/penggemukan sapi sebesar 190 juta.
Dari program tersebut informasi yang dihimpun oleh awak media bahwasanya pengadaan sapi terkonfirmasi 19 ekor dalam LPJ Desa.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kades Hamzah menyampaikan “Total sapi yang di serahkan waktu itu 17 ekor, dari 17 ekor sapi yang diserahkan itu kini tinggal 14 ekor. Kalau yang 3 ekor mati karena penyakit PMK dan sudah diketahui pihak Kecamatan Wonorejo.”
“Harga per-sapi yang dibeli bendahara Desa waktu itu, tergantung besar kecilnya. Kalau sapi anakan (Pedet) harganya 10 juta per-ekor. Sedangkan sapi besar per-ekor 20 jutaan. Bila dirinci, 15 ekor sapi totalnya 150 juta, dan 2 ekor sapi 40 juta rupiah,” ujar Kades Hamzah.
Sementara itu, Camat Wonorejo Didik Suriyanto masih bungkam terkait polemik adanya dugaan korupsi pengadaan ketahanan pangan sapi Desa Rebono yang diduga kuat ada keterlibatan oknum Kecamatan tersebut. (por)