Menu
Mengungkap Fakta, Mengawal Aspirasi

Ciptakan Produktivitas Warga Binaan, Kagama Banten Gelar Pelatihan Pembuatan Ekoenzim di Lapas Cilegon

Total views : 55
  • Bagikan

Banten,Faamnews.com Sebagai program pemberdayaan masyarakat, Kagama Banten melakukan kegiatan bersama dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten mengadakan Pelatihan Pembuatan Ekoenzim bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ciliegon, Banten, Minggu (30/7/2023).

Pelatihan dimulai dengan pembuatan ekoenzim dan dipraktikkan langsung oleh warga binaan. Sebagai mentor dalam pelatihan ini adalah Sulistyawati dan Mahsunah.Seluruh pelatihan tersebut diikuti dengan antusias oleh warga binaan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Kagama Pengda Banten Widi Hastawa dan pengurus lainnya Retno Ryani serta Anis. Dari Lapas Kelas IIA Cilegon hadir Kepala Lapas Kelas IIA Cilegon Enjat Lukmanul Hakim dan Kasubsi Bimker dan PHK Ade.

Acara yang dibuka oleh Kepala Lapas Kelas II A Enjat menyampaikan di Lapas Kelas IIA Cilegon yang dihuni 2000-an warga binaan ini 95 persen penghuninya adalah warga binaan dengan usia produktif sehingga secara sumber daya sangat memenuhi untuk menciptakan dan membuat hal yang produktif.

Menurut Enjat bahwa Pelatihan ini akan sangat berguna terutama setelah bebas. Ekoenzim dibuat dari limbah kulit buah yang biasanya dibuang tetapi bisa dimanfaatkan sebagai bahan ekoenzim. “Ekoenzim ini bisa langsung dimanfaatkan atau diolah lebih lanjut untuk membuat sabun deterjen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang lebih hemat,” ujar Enjat dalam sambutannya.

Ketua Kagama Pengda Banten Widi Hastawa menambahkan, Kagama dapat memberikan lebih banyak inovasi pengolahan limbah juga pelatihan-pelatihan lain yang dibutuhkan di Lapas.

Dalam diskusi terpisah dengan Kepala Lapas, Ketua Kagama Banten melontarkan ide untuk menjadikan Lapas Cilegon sebagai sarana industri yang kompetitif dengan memanfaatkan fasilitas pelatihan, warga binaan, dan bahan baku dari industri yang tersedia di Cilegon.

Untuk diketahui, Ekoenzim adalah hasil fermentasi limbah organik dapur menjadi bahan yang mempunyai banyak manfaat untuk alam dan manusia.

Manfaat ekoenzim antara lain sebagai pupuk tanaman, pembersih kloset, pengusir tikus, sabun cuci piring, pembersih sayuran, obat kumur, dan lain-lain.

Dalam kesempatan tersebut dipraktikan juga pembuatan sabun deterjen yang ditambahkan ekoenzim .

Salah satu mentor Sulistyawati juga memberikan pelatihan SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) sebagai terapi relaksasi bagi warga binaan.

banner 325x300
Penulis: Riika nengsih
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.